Noken atau biasa disebut tas asli Papua bukan sekedar jinjingan untuk mengisi barang-barang bawaan. Tapi memiliki nilai ekonomi guna menyambung kebutuhan hidup dalam keluarga.
“Kami banyak anggota dalam keluarga. Belum lagi yang kuliah di Perguruan Tinggi Swasta di Jayapura yang cukup mahal. Biaya kuliah mereka dari hasil jualan noken,” ucap Klara Dou, Senin (17/2) di Abepura Papua.
Taruhan harga standar noken kepada Pelanggan biasanya berkisar Rp. 50.000, 00 hingga Rp. 100.000, 00. Harga noken berkualitas dua kali lipat dari harga standar. “Ada cukup banyak pembeli noken tiap harinya. Tapi yang paling banyak anak-anak kuliah,” katanya.
Biasa disebut mama Klara, petenung Noken asal Paniai sudah berpuluhan tahun domisili di Jayapura bersama dengan keluarganya. Berhasil memenuhi kebutuhan hidup keluarganya berkat talenta tenung noken.
Dia menuturkan, tempat jualan noken selalu didatangi pelanggan setiap hari. Adapun warna noken bervariasi sesuai dengan simpati pembeli berbeda.
“Sambil pajang noken yang sudah ditenung, saya memintal untuk pemesan yang sudah lebih dulu memesan,” katanya. (Nana Carol)
Orangtua kita zaman dulu sangat menghargai nilai-nilai budaya yang diwariskan para leluhur. Maksudnya, nilai-nilai budaya yang dicakupi budaya itu sendiri. Budaya dari berbagai dimensinya. Di sini kita menyoroti etika yang mana di dalamnya berbicara tentang nilai moral. Berbicara tentang etika mengarahkan pikiran kita kepada sesuatu yang menjadi kelaziman bagi orang Manggarai. Misalnya, etika ‘ reis ’ alias budaya menyapa orang. Etika memanggil ‘Ite’ untuk orang yang lebih dituakan/sebutan bagi orang ‘yang’terhormat. Menyebut ‘Kraeng’ n Dalu untuk profesi seseorang. Masih banyak nila-nilai etika yang lainnya. Kearifan tersebut tampaknya kian tersayat zaman. Entah kenapa? Orang bilang ‘mungkin karena perkembangan zaman sehingga nilai-nilai kultur itu semakin tenggelam! Mungkin ini benar juga, tapi di satu sisi tergantung dari kita sendiri bagaimana mempertahankan keasliannya. Resiko abad postmodernisme demikian. Dunia semakin maju menuju budaya modern, sehingga budaya as...
Komentar
Posting Komentar