Langsung ke konten utama

Postingan

Di Papua Barat, Uji Nyali Sopir di Gunung Pasir

Driver Ino sedang melintas medan terjal turunan Gunung Pasir Medan terberat bagi seorang sopir melintasi menuju lembah Kebar-Senopi, kabupaten Tambrauw di Papua Barat adalah gunung Pasir. Konon disebut gunung pasir karena tersusun atas lapisan pasir  sehingga landasan badan jalan menjadi labil tatkala musim hujan tiba dan kerap menjadi masalah tersendiri bagi para sopir karena selain badan jalan yang rusak, samping kiri-kanan terdapat medan yang curam. Tak heran tempat ini kerap makan korban bila tidak ekstra hati-hati. "Truk-truk yang macet berjejalan membuat para sopir hilux kewalahan karena harus menunggu lama dan harus antri. Kadang bisa sampai subuh kalau macet total karena truk macet. Belum lagi kalau truknya ada muatan, tambah parah,"  ujar driver Ino ketika ditumpangi dari arah rute Manokwari-Kebar. Medan yang datar, terjal, naik turun gunung dalam menempuh perjalanan menghabiskan waktu sekitar 4 hingga 5 jam tidak menyurutkan semangat memburu rupiah meskipun hitungan
Postingan terbaru

Sampah Berserakan di Sepanjang Jalan Pasar Wosi

Tumpukan sampah di pasar Wosi (Arfaknews) Sampah tidak sekedar mengganggu pemandangan mata, tapi juga menimbulkan bau tidak sedap bila sampah organik sudah membusuk. Di ruang publik seperti pasar, terminal, fasilitas perbelanjaan umum biasanya area yang lumrah penghasil sampah.  Pertanyaan yang kerap muncul adalah siapa salah siapa munculnya fenomena sampah. Ya, kembali ke kesadaran masing-masing pribadi. Slogan "buanglah sampah pada tempatnya!", tidak serta-merta menghidupkan kesadaran seseorang karena pada kenyataannya masih saja terjadi  fenomena pemunculan sampah. Di sepanjang selokan pasar Wosi, sampah membusuk membuat sebagian penjual kesal. "Kami penjual berusaha jaga kebersihan pasar, cuma kadang pengunjung ini yang buang-buang makanan sisa", tutur mama penjual pinang di emperan pasar Wosi, Manokwari, Papua Barat, pekan lalu. Mama penjual pinang ini meminta Pemda setempat perketat aturan publik guna meningkatkan kesadaran warga masyarakat tentang efek sampah

Potret Keindahan Air Terjun Miyah

Pengunjung  menikmati air terjun, air jatuh di sekujur tubuh seperti ada hentakan kala badan dipijat-pijat  Sejauh ini, pengunjung air terjun Miyah kebanyakan turis lokal yang aksesnya lebih mudah dari daerah domisili. Kaum kerabat yang memiliki ikatan handaitaulan di kabupaten Tambrauw, Papua Barat, biasanya datang bernostalgia dengan eksotisnya panorama air terjun Miyah.  Bila ingin memandang sepintas saat melewati jalan raya rute Sorong-Manokwari, mata kita terhalang dengan rimbunnya pepohonan yang menutupi hamparan batu alam di sekitar air terjun. Jarak dari badan jalan trans Papua Barat sekitar 2 km lebih. Dengan kendaraan bermotor menghabiskan waktu sekitar 5 menit.  Secara administratif wilayah, air terjun ini termasuk pemerintah distrik Miyah, kabupaten Tambrauw, Papua Barat. Menurut penuturan masyarakat setempat, akses ke air terjun ini mulai dibenah oleh pemerintah daerah dimana sebelumnya penyeberangan menuju air terjun menggunakan jembatan tradisional  terbuat dari rotan, k

Warga Distrik Senopi Gelar HUT RI Ke-77

Pasukan Paskibra SMPN 23 Senopi berpose bersama Kadistrik Senopi dalam rangka HUT RI Ke-77 Ratusan warga distrik Senopi kabupaten Tambrauw, Papua Barat menggelar HUT RI-ke 77 di depan halaman kantor Distrik Senopi, Rabu (17/8). Elemen warga yang hadir diantaranya terdiri diri dari para kepala kampung, tokoh-tokoh masyarakat, tenaga medis dan sejumlah tenaga pendidik yang mencakup dua distrik, distrik Senopi dan dan Mawabuan.  Paduan suara SMPN 23 Senopi yang menyanyikan lagu nasional diselingi lagu khas daerah Papua turut mewarnai perayaan HUT tersebut. Dalam sambutannya, kepala Distri Senopi, Laurens Titit, S.Si, merilis pernyataan sambutan Bupati Tambrauw, menggarisbawahi pentingnya kerjasama pelaku ekonomi untuk pemulihan selama wabah pandemi virus covid-19. "Kesulitan ekonomi yang dialami oleh masyarakat dan dunia usaha berdampak di kabupaten Tambrauw", ujar Kepala Distrik Senopi mengutip pernyataan bupati Tambrauw. Dalam rangkaian sesi serba-serbi perayaan HUT RI tersebu

Suanggi Tanpa Jejak

Setelah meninggalkan hingar-bingar kota, Lalong bersama kawan-kawanya menerobos rimba raya, menukik jalan penuh terjal hingga terdampar di dataran lembah penuh subur. Menghadapi suasana penuh keheningan, desahan dedaunan diterpa angin malam, variasi musik alam dari belantara hijau di perkampungan daratan lembah subur bukan hal yang langka bagi Lalong dan kawan-kawannya. Sebagai guru muda di daerah terpencil, Lalong bergaul dengan masyarakat setempat tanpa sekat. Selain berinteraksi dengan murid-muridnya, kerap kali menyisipkan waktu luangnya berputar-putar di rimba. Tujuannya tidak sekedar menghirup udara murni dari hutan hijau berperawan. Tapi terdorong oleh hobinya menjerat babi hutan, berburu binatang hutan, termasuk menembak burung.  Guru yang bertugas di daerah pedalaman Papua semisal pedalaman kabupaten Memberamo rata-rata memiliki kecakapan untuk beradaptasi dengan lingkungan alam, tak terkecuali interaksi sosial.  Sebagai guru muda bertugas di pedalaman k

Khasiat Daun Gatal

  Tampak lembaran daun gatal yang sudah tersimpan seharian usai dipetik dari ranting Kebanyakan orang memiliki pilihan masing-masing untuk menghalau rasa sakit, badan encok, pegal dan lain-lain dengan minyak-minyak yang diproduksi ala modern. Namun warga masyarakat yang umumnya tinggal di Papua pasti sudah mencoba khasiat daun gatal.  Terutama masyarakat yang tinggal di kampung-kampung di Papua memanfaatkan daun gatal sebagai obat mujarab mengenyahkan rasa sakit (feel pain).  Para petani sepulang berkebun, mereka biasanya sangat merasakan betapa ampuhnya daun gatal. Sambil duduk-duduk di tempat santai semacam tenda duduk, mereka menggenggam lembaran daun gatal kemudian digosok-gosok ke bagian badan yang sakit. Niscaya rasa sakit akan hilang dengan sendirinya.  Daun gatal adalah tumbuhan yang batang pohonnya seukuran dengan batang singkong. Biasanya tumbuh di area hutan yang kadar airnya cukup. Konon warga masyarakat yang membutuhkan daun gatal kerap mencarinya di pinggir-pinggir kali. 

Dinamika Siswa di Daerah Pedalaman

Sebagaimana di daerah lain di seantero pelosok negeri, peserta didik memiliki kerinduan mendapatkan hal yang baru (ilmu pengetahuan) ketika berada di lingkungan pendidikan. Siswa/i di lingkungan pendidikan daerah pedalaman terkenal cukup 'welcome' (ramah) baik terhadap guru maupun terhadap sesama siswa. Hal ini disebabkan karena pengaruh budaya asli masih tertata apik alias belum dirasuki pengaruh dari luar. Sentuhan-sentuhan budaya modern belum menggurat bagi peserta didik yang ada di pelosok negeri.  Distrik (kecamatan) Senopi termasuk kategori wilayah pedalaman. Meskipun berada di jalur lintasan jalan trans Papua Barat, namun dari sejumlah aspek belum tampak seperti daerah yang layak disebut sebagai 'kota'. Distrik ini termasuk wilayah administratif di kabupaten Tambrauw, provinsi Papua barat dimana di dalamnya memiliki sejumlah lembaga pendidikan mulai dari PAUD, TK, SD hingga SMP.   Di daerah ini, spontan setelah jam sekolah usai, anak-anak sekolah terlihat begitu